SEBUAH CERITA MENGENAI "KRESEK"
Saya dilahirkan di Kota Cilegon, namun besar di sebuah daerah di bagian Barat Kabupaten Tangerang propinsi Banten, Kresek nama daerah tersebut. Sebuah daerah yang mampu memberikan banyak kenangan selama hampir puluhan tahun, mulai dari jalanan yang dahulunya ancur lebur sampai saat ini yang mulus dan lurus, mulai dari ongkos biskota 100 rupiah saat SMP dulu, hingga 5000 rupiah saat ini.
Proses kemajuannya sungguh pesat, bahkan sampai dibilang sangatlah pesat. Kresek merupakan kecamatan yang menurut saya adalah kecamatan dengan seribu yayasan pendidikan. Karena apa? Karena di Kresek, setiap wilayahnya berdiri yayasan pendidikan. Sungguh potensi besar bagi masyarakat di Kresek, karena mereka dapat mengenyam pendidikan tinggi sesuai dengan keinginan dan pilihannya. Ada puluhan sekolah di wilayah Kresek, dari jenjang usia dini hingga jenjang menengah atas. Bahkan di Kresek ada perguruan tinggi khusus untuk guru SD. Perkembangan yang sangat luar biasa bagi wilayah kecamatan di ujung Barat.
Hal menarik dari Kresek adalah, ketika saya memperkenalkan diri dalam forum ilmiah atau non ilmiah, ada saja yang bertanya asal saya darimana? Karena saya lama tinggal di Kresek, saya jawab tanpa ragu, "Kresek". Pasti yang bertanya akan tersenyum bahkan tertawa, nama daerahnya lucu. Mirip nama kantong plastik yang suka saya bawa-bawa.
Wah, saya hanya tersenyum sambil berkata, Anda tau Kresek?
Nah, itu ada filosofinya, kantong plastik yang Anda sebut Kresek itu ada dan terdapat dari Sabang sampai Merauke loh. Artinya apa? Artinya orang Kresek itu bisa hidup dimana saja dan membawa berkah serta kebaikan di tempat yang dia pijak.
Jadi jangan salah dengan Kresek. Akhirnya dia terdiam dan membenarkan filosofi dari Kresek yang saya katakan. Sungguh, jika kita tidak bangga dengan daerah sendiri, maka siapa yang akan membanggakannya kalau bukan kita sebagai PRIBUMI?
Salam Pembelajar,
#imr
Saya dilahirkan di Kota Cilegon, namun besar di sebuah daerah di bagian Barat Kabupaten Tangerang propinsi Banten, Kresek nama daerah tersebut. Sebuah daerah yang mampu memberikan banyak kenangan selama hampir puluhan tahun, mulai dari jalanan yang dahulunya ancur lebur sampai saat ini yang mulus dan lurus, mulai dari ongkos biskota 100 rupiah saat SMP dulu, hingga 5000 rupiah saat ini.
Proses kemajuannya sungguh pesat, bahkan sampai dibilang sangatlah pesat. Kresek merupakan kecamatan yang menurut saya adalah kecamatan dengan seribu yayasan pendidikan. Karena apa? Karena di Kresek, setiap wilayahnya berdiri yayasan pendidikan. Sungguh potensi besar bagi masyarakat di Kresek, karena mereka dapat mengenyam pendidikan tinggi sesuai dengan keinginan dan pilihannya. Ada puluhan sekolah di wilayah Kresek, dari jenjang usia dini hingga jenjang menengah atas. Bahkan di Kresek ada perguruan tinggi khusus untuk guru SD. Perkembangan yang sangat luar biasa bagi wilayah kecamatan di ujung Barat.
Hal menarik dari Kresek adalah, ketika saya memperkenalkan diri dalam forum ilmiah atau non ilmiah, ada saja yang bertanya asal saya darimana? Karena saya lama tinggal di Kresek, saya jawab tanpa ragu, "Kresek". Pasti yang bertanya akan tersenyum bahkan tertawa, nama daerahnya lucu. Mirip nama kantong plastik yang suka saya bawa-bawa.
Wah, saya hanya tersenyum sambil berkata, Anda tau Kresek?
Nah, itu ada filosofinya, kantong plastik yang Anda sebut Kresek itu ada dan terdapat dari Sabang sampai Merauke loh. Artinya apa? Artinya orang Kresek itu bisa hidup dimana saja dan membawa berkah serta kebaikan di tempat yang dia pijak.
Jadi jangan salah dengan Kresek. Akhirnya dia terdiam dan membenarkan filosofi dari Kresek yang saya katakan. Sungguh, jika kita tidak bangga dengan daerah sendiri, maka siapa yang akan membanggakannya kalau bukan kita sebagai PRIBUMI?
Salam Pembelajar,
#imr
Komentar
Posting Komentar