Langsung ke konten utama

Pelajaran dari Seorang Ayah



Kisah seorang anak
================

Seorang Anak, menelpon Ayahnya yang tinggal pisah rumah dengan ibunya.
Pagi itu, Ibunya sakit dan tidak bisa mengantar Anaknya sekolah seperti biasanya.
Jarak sekolah 1 KM dari rumahnya, dan si Anak bertubuh lemah.
Pagi itu jam 06.00 si Anak menelpon Ayahnya :

Anak : "Ayah, antarkan aku sekolah."

Ayah : "Ibumu kemana?"

Anak : "Ibu sakit Ayah, tidak bisa mengantarkanku ke sekolah, kali ini Ayahlah antarkan Aku ke sekolah."

Ayah : "Ayah tidak bisa, Ayah nanti terlambat ke kantor, kamu naik angkot saja atau ojek."

Anak : "Ayah, uang Ibu hanya tinggal 10 ribu, Ibu sakit, kami pun belum makan pagi, tak ada apa-apa di rumah, kalau Aku pakai untuk ongkos, kasihan Ibu belum makan, juga Adik-adik nanti makan apa Ayah?"

Ayah : "Ya sudah kamu jalan kaki saja ke sekolah, Ayah juga dulu ke sekolah jalan kaki.
Kamu Anak laki-laki harus kuat."

Anak : "Ya sudah, terimakasih Ayah."

Si Anak mengakhiri telpon dengan Ayahnya.
Dihapusnya air mata di sudut matanya. Lalu berbalik masuk kamar, ketika Ibunya menatap wajahnya, dia tersenyum.

Ibu : "Apa kata Ayahmu, Nak?"

Anak : "Kata Ayah, iya Ibu. Ayah kali ini yang antar Aku ke sekolah."

Ibu : "Baguslah, Nak. Sekolahmu jauh, kamu akan kelelahan kalau harus berjalan kaki.
Doakan Ibu lekas sembuh ya, biar besok Ibu bisa antar kau ke sekolah."

Anak : "Iya Ibu, Ibu tenang saja, Ayah yang antar, Ayah bilang Aku tunggu di depan Gang supaya cepat Ibu."

Ibu : "Berangkatlah, Nak! Belajar yang rajin, yang semangat."

Anak : "Iya Ibu."

Tahun berganti tahun. Kenangan itu tertanam dalam ingatan si Anak.

Dia sekolah sampai pasca sarjana dengan biaya beasiswa. Setelah lulus, dia bekerja di perusahaan asing dengan gaji yang besar.
Dengan penghasilanya, dia membiayai hidup Ibunya, membantu menyekolahkan adik-adiknya sampai sarjana.

Satu hari, saat di kantor Ayahnya bertelpon.

Anak : "Ada apa Ayah?"

Ayah : "Nak, Ayah sakit. Tidak ada yang mengantarkan Ayah ke rumah sakit."

Anak : "Emang istri Ayah krmana?"

Ayah : "Sudah pergi Nak, sejak Ayah sakit-sakitan."

Anak : "Ayah, Aku sedang kerja. Ayah ke rumah sakit naik taxi saja."

Ayah : "Kenapa kamu begitu? Siapa yang akan urus pendaftaran RS dan lainya. Apa supir taxi? Kamu Anak Ayah, masa Ayah sakit, kamu tidak mau bantu mengurus?"

Anak : "Ayah, bukankah Ayah yang mengajarkan Aku mengurus diri sendiri? Bukankah Ayah yang mengajarkan Aku bahwa pekerjaan lebih penting daripada Istri sakit dan Anak?
Ayah, Aku masih ingat, satu pagi Aku menelpon Ayah minta antarkan ke sekolahku, waktu itu Ibu sakit, Ibu yang selalu antarkan kami anak-anaknya... Yang mengurus kami seorang diri, namun Ayah katakan Aku pergi jalan kaki.
Tubuhku lemah, sekolahku jauh, namun Ayah katakan Anak laki-laki harus kuat. Dan Ayah katakan Ayah pun dulu berjalan kaki ke sekolah, maka Aku belajar bahwa karena Ayah lakukan demikian maka Aku pun harus lakukan yang sama... Saat Aku sakit pun hanya Ibu yang ada mengurusku, saat Aku membutuhkan Ayah.
Aku ingat kata-kata Ayah, Anak laki-laki harus kuat.
Ayah tahu?
Hari itu pertama kali Aku berbohong kepada Ibu, Aku katakan iya Ayah yang akan antarkanku ke sekolah, dan meminta Aku menunggu di depan Gang.
Tapi Ayah tahu?
Aku jalan kaki seperti yang Ayah suruh, di tengah jalan Ibu menyusul dengan sepeda,,, Ibu bisa tahu Aku berbohong.
Dengan tubuh sakitnya Ibu mengayuh sepeda mengantarkan Aku ke sekolah.
Ayah mengajarkanku, pekerjaan adalah yang utama, Ayah mengajarkan Aku kalau Ayah bisa maka walaupun tubuhku lemah Aku harus bisa.
Kalau Ayah bisa ajarkan itu, maka Ayah pun harus bisa."

Si Ayah terdiam... Sepi di seberang telpon.

Baru disadarinya, betapa dalam luka yang ditorehkannya di hati Anaknya.

Anak adalah didikan orang tua,
Bagaimana kita bersikap, memperlakukan mereka kita sama saja sedang mengajarkan mereka bagaimana memperlakukan kita kelak ketika tua dan renta.

Si Anak dosa?
Mungkin...
Si Anak durhaka?
Barangkali...
Yang jelas Ayahnya yang membuat Anaknya demikian.

Dan kelak orang tua membuat pertanggungjawabannya masing-masing kepada Sang Khaliq, Yang Punya Anugerah yang dititipkan kepada masing-masing.
Menjadi orang tua bukan karena menanam benih atau karena melahirkan.
Menjadi orang tua, karena mengasuh, mendidik, menyayangi, memberi waktu, perhatian, mengayomi, mencurahkan perhatian dan kasih sayang.
Menjadi orang tua tidak ada kata pensiun...
Finishnya hanya kematian...

Silahkan share jika dirasa bermanfaat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RIMetc Akan Gelar Pelatihan Hypnoteaching

  Lembaga pendidikan dan pelatihan Revolusioner Inspiration of Mind (RIM) di bawah Yayasan Bina Cerdas Mandiri akan menggelar kegiatan pelatihan Hypnoteaching bagi Guru se-Indonesia. Pelatihan ini sebagai upaya menambah dan meningkatkan kompetensi guru, baik kompetensi pedagogik, profesional, sosial, maupun kompetensi kepribadian. Hypnoteaching bukanlah hal baru, sudah banyak pelatihan sejenis yang diadakan oleh berbagai lembaga. Jadi, pelatihan Hypnoteaching yang akan diadakan oleh RIMetc ini merupakan pelatihan yang memadukan keilmuan hypnosis dengan berbagai teori pembelajaran. Apa Manfaat ikut Pelatihan Hypnoteaching di RIMetc? - Harga Terjangkau, hanya Rp. 75.000,- - Belajar sambil berinfaq (karena biaya pendaftaran sebagai shadaqah bagi pengembangan lembaga pendidikan TPQ dan PAUD); - Mendapatkan e-Sertifikat 32 Jampel  - Mendapatkan gelar Non Akademik (C.HTg) yang dapat disematkan di belakang nama Lalu, tunggu apa lagi? Segera bergabung dengan menghubungi nomor WA: wa.m...

500an Pramuka SMK N 5 Kota Serang Ikuti MPPT 2018

Serang (25/9), bertempat di Tembong Outbond, sebanyak 550 orang Pramuka SMK Negeri 5 Kota Serang mengadakan kegiatan Masa Penerimaan Penegak Tamu (MPPT) dengan tema "Membentuk Mental Cinta Tanah Air dan Budi Pekerti Luhur" . Kegiatan yang direncanakan digelar selama 3 (tiga) hari ini memiliki konsep kegiatan yang menarik dan sesuai dengan Prinsip Dasar Metode Pendidikan Kepramukaan. Materi yang akan disampaikan dalam kegiatan MPPT ini antara lain Kepenegakan, Bela Negara, dan Peran Pramuka dalam Menumbuhkan Budi Pekerti Luhur. Materi akan disampaikan oleh pemateri yang berkompeten dibidangnya, antara lain dari Kwarda Banten, Bina Cerdas Mandiri dan juga dari unsur Kepramukaan lainnya. Materi pertama mengenai Kepenegakan disampaikan oleh Indra Martha Rusmana dari Bina Cerdas Mandiri yang juga Wakabinamuda Kwarran Kresek Kwarcab Kabupaten Tangerang. Materi yang disampaikan mengenai romantika perjuangan bangsa Indonesia, kemudian mengenai kepenegakan yang memang dikataka...

Pendidikan Matematika Gelar DPNPM Tahun 2023

  Pendidikan Matematika Unindra Sukses Gelar DPNPM 2023 Foto: Panitia Pelaksana DPNPM Tahun 2023 Jakarta (10/06) Mengusung tema yang luar biasa, yaitu “ Menguatkan Peran Pendidik dalam Bingkai Trend Pembelajaran Matematika Abad 21 yang Berkarakter Pancasila ”, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA) sukses menggelar kegiatan Diskusi Panel Nasional Pendidikan Matematika (DPNPM) Tahun 2023 secara daring. Kegiatan DPNPM tahun ini diikuti dari oleh peserta se-Indonesia dari pulau Sumatera hingga Nusa Tenggara, M. Tohimin Apriyanto, Ketua Pelaksana melaporkan. Selain itu, dalam diskusi panel ini pun pesertanya beraneka macam latar belakang, ada guru, calon guru, praktisi pendidikan, akademisi, dan juga masyarakat umum yang ingin lebih memahami mengenai Pembelajaran Matematika Abad 21. “Suksesnya kegiatan diskusi panel pendidikan matematika tingkat nasional ini tak lebih karena banyak dukungan dan apresiasi dari berbagai pihak, diantara himpunan matemat...