Langsung ke konten utama

Gaya Belajar

Gaya atau modalitas belajar seseorang secara umum ada 3 (tiga), yaitu visual, auditory, dan kinestetik.

Berikut ciri - ciri Orang Visual 👀 :

☝Melakukan kontak mata yang baik selama percakapan, juga sering melirik ke atas jika sedang mengingat sesuatu,
☝Sering menggunakan pandangan untuk menyampaikan informasi;
☝Posisi berdiri mengambil jarak (karena mementingkan untuk dapat melihat orang yang diajak bicara);
☝Membuat tulisan, daftar atau coretan; dan
☝Suka menggunakan “bahasa penglihatan”, seperti; melihat, gambar, mengamati, pemandangan, panorama, jelas, hitam dan putih, tampaknya, peta, dsb.

Berikut ciri - ciri Orang Auditory 👂

✊Tidak melakukan kontak mata jika sedang berfikir, biasanya melirik ke kanan dan kiri;
✊Sering mengoreksi struktur bahasa, ejaan, pilihan kata, atau pengucapan lawan bicara;
✊Mengingat dengan tepat bagaimana sesuatu dikatakan dan mengingatkan lawan bicara apa yang dia katakan;
✊Melakukan permainan kata-kata, metaphors dan suka word games; dan
✊Suka menggunakan “bahasa pendengaran”, seperti: dengarkan, bicara, suara, ngobrol, irama, tempo, dengar, dering, bergema, dll.

Sedangkan ciri - ciri orang Kinestetik 👣 adalah,

👐Melirik ke bawah ketika merespon suatu pertanyaan;
👐Memperhatikan kenyamanan dalam berpakaian;
👐Membuat keputusan hanya jika sedang merasa pas; dan
👐Suka menggunakan “bahasa perasaan dan perabaan”, seperti: terhubung, tersentuh, menangani, mendalami, jalan melewati, pas, bergerak melalui, panas, dingin, dsb.

Jadi, gaya belajar Kamu yg mana???

Salam #sehatcerdasbahagia
#membinagenerasicerdasmandiri





















Komentar

Postingan populer dari blog ini

YAYASAN BCM KELUARKAN PROGRAM KOLABORASI

Yayasan Bina Cerdas Mandiri (BCM) yang terletak di Kota Serang, Banten, hari ini (15/01) mengeluarkan Program Pilihan dari Unit yang berada di bawah naungan Yayasan, berikut Program Pilihan yang dikeluarkan: 1. PROGRAM MOTIVASI PENDIDIKAN Program ini dikeluarkan sebagai upaya memberikan motivasi/ dorongan bagi Siswa/ Mahasiswa di Indonesia. Harapannya, lembaga/ instansi yang berkolaborasi dapat menerima manfaat dari program ini, salah satu diantaranya yaitu Peserta kegiatan ini dapat mewujudkan impian yang telah dimiliki dan mampu mendorong untuk berbuat lebih baik lagi. 2. PROGRAM GURU INSPIRATIF Program ini dikhususkan bagi para pendidik/ tenaga kependidikan disebuah lembaga pendidikan untuk terdorong menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Hal ini dikarenakan guru adalah ujung tombak pendidikan. Selain itu ada sebuah kalimat yang memang harus diperhatikan oleh guru, yaitu “Jika seorang guru berhenti belajar, maka saat itu dia sudah berhenti menjadi guru.”. Ya, guru harus tetap semanga...

Materi Penegak

Pramuka Penegak adalah mereka yang berusia 16 – 20 tahun. Pramuka Penegak memiliki warna kiasan kuning yang bermakna Pramuka Penegak adalah mereka yang memiliki semangat juang tinggi, keinginan yang kuat, serta kecerahan hidup menuju keagungan dan ketulusan budi. Hal inilah yang menjadikan Penegak memiliki Tri Satya yang berbeda dengan Penggalang dalam isinya. Jika Penggalang dalam Tri Satya memiliki “mempersiapkan diri membangun masyarakat”, maka Penegak dalam Tri Satya nya sudah harus “ikut serta membangun masyarakat”. Penegak adalah ujung tombaknya Negara ini, banyak kiasan dalam Penegak yang menggambarkan peran dan tanggungjawab seorang Pramuka. Pramuka Penegak memiliki tempat berkumpul yang bernama sangga, mengkiaskan bahwa Penegak memiliki rumah kecil untuk berkelompok dan merencanakan pembangunan dalam rangka ikut serta membangun masyarakat. Sangga yang berada dalam Penegak yaitu 5 (lima) yang mengkiaskan dasar Negara ini yaitu Pancasila, adapun sangga yang dimaksudkan yait...

Bayar Utangmu

  Mudah Berhutang, Sulit Membayar: Antara Kebiasaan Buruk dan Jeratan Pinjol Berhutang sejatinya adalah solusi keuangan yang dapat membantu seseorang keluar dari kesulitan ekonomi sementara. Namun, dalam praktiknya, tidak sedikit orang yang dengan mudah meminjam uang tetapi merasa berat atau bahkan enggan untuk membayarnya kembali. Hal ini tidak hanya merugikan pemberi pinjaman, tetapi juga bertentangan dengan nilai-nilai agama dan etika sosial.   Dalam Islam, misalnya, hutang adalah tanggung jawab yang harus diselesaikan dengan sungguh-sungguh. Rasulullah SAW bahkan memperingatkan bahwa jiwa seseorang masih tergantung dengan hutangnya hingga dilunasi. Artinya, berhutang bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh, apalagi jika dengan sengaja menunda atau menghindari pembayaran.   Sayangnya, fenomena ini semakin marak terjadi, terutama dalam hubungan sosial. Banyak orang dengan mudah meminta pinjaman kepada teman atau keluarga, tetapi saat ditagih, justru menghind...